UPT Pariwisata Kunjungi Pemerintah Desa dan Pemangku Adat Desa Pattimang Malangke

LUWU UTARA - Unit Pelaksana Teknis (UPT) Pengelolaan Objek Wisata Dinas Pemuda, Olahraga dan Pariwisata (Disporapar) Kabupaten Luwu Utara melakukan kunjugan silaturahmi ke Desa Pattimang Kecamatan Malangke, belum lama ini. 

Pada kunjungan itu, UPT Pariwisata mengunjungi Kantor Desa Pattimang, termasuk menemui pemangku adat setempat. Kunjungan tersebut untuk memperkuat kerja sama pemerintah dan pemangku adat tentang pengelolaan objek wisata religi Kompleks Makam Datuk Pattimang.

Baca juga: Pembukaan Toraja Carnaval, Tautoto: Kalau Bisa Dibuat yang Lebih Besar

Kepala UPT Pariwisata Disporapar Luwu Utara, Lukman, berharap silaturahmi dan kunjungan kerja tersebut makin memperkuat sinergi dan kolaborasi dalam upaya membangun budaya kerja sama, dan meminimalisir segala persoalan yang bisa saja muncul.

“Tak bisa dipungkiri bahwa selalu saja ada potensi persoalan yang bisa datang menghampiri kita. Nah, kita ingin membangun kerja sama yang baik dalam hal pengelolaan objek wisata religi di sini agar potensi masalah yang bisa saja timbul itu tidak terjadi, ” katanya.

Baca juga: GPDRR Tahun 2022 Digagas PBB Untuk Mitigasi Bencana dani Ajang Promosi Budaya, Pariwisata Indonesia

Untuk itu, kata dia, dalam waktu dekat, pihaknya akan mengumpulkan semua pihak terkait untuk duduk bersama, berdiskusi dan bertukar pikiran, serta berbagi pengalaman, tentang pengelolaan objek wisata Kompleks Makam Datuk Pattimang yang lebih baik.

“Insya Allah, kita ingin pengelolaan objek wisata di kecamatan Malangke ini, utamanya Kompleks Makam Datuk Pattimang, bisa lebih baik lagi, sehingga masyarakat bisa lebih tertarik melakukan perjalanan wisata religi di sini dengan lebih tertib, ” pungkasnya. 

Baca juga: Pangdam Hasanuddin Dampingi Menko Kemaritiman dan Investasi Hadiri Gerakan Cinta Buatan Indonesia

Diketahui, Kompleks Makam Datuk Pattimang adalah salah satu objek daya tarik wisata yang ada di Desa Pattimang Kecamatan Malangke, Luwu Utara. Pada hari-hari tertentu, banyak warga datang untuk berziarah. Bahkan acap kali beberapa sekolah melakukan studi wisata dan menggali lebih dalam tentang sejarah masuknya Islam pertama kali di Tana Luwu. (LHr)